Tim robot R2045 Indonesia menuai banyak pujian dan award pada lomba Robot FIRST Global Challenge Geneva 2022 kemarin.
Salah satu awardnya adalah proposal anak Indonesia dalam menangani Polusi Emisi Udara melalui cloning pohon kamper DRyobalanops Arimatica, mendapatkan acungan jempol dari para juri serta meraih Silver Xprize Innovator Award diajang berkumpulnya anak bangsa dari 180 negara.
Proposal pembiakan melalui cloning pada Tanaman Kamper Sumatra sebagai pohon native yg akan mamapu tumbuh baik di habibatnya sebagai pohon untuk reforestasi hutan sumatara dan kalimantan merupakan sebuaj solusi yag tidak hanya menghijaukan serta menjadi sumber pembersihan carbon tetapi juga berfungsi untuk mengembangkan ekonomi serta membangun sosial pada masyarakat/ dikarenakan fungsi ekonomi yang mampu dihasilkan dari tanaman Kamper yang sanagat baik , baik dari kayu, resin serta kandungan Borneol yang bermanfaat bagi industry farmasi., sebuah tanaman yang pernah menjadi Ikon perdagangan dan ekonomi Indonesia di abad 7 silam.
Selain itu anak anak R2045 ini juga meraih medali silver Katherine Johnson Award for Engineering Documentation pada pendokumentasian Journal Engineering yang menunjukkan kemampuan team dalam membuat dokumentasi dalam membangun robotnya yang ditulis secara baik melalui engineering notebook yang diserahkan kepada juri. Perolehan award ini memebuktikan kepiawaian kemampuan menulis serta merangkai laporan kegiatan Engineering STEAM dari Tim Indonesia.Dimana beragam pertimbangan Sains, Teknik, Engineering, Matematika, Art dilebur dalam satu buah laporan yang padat, singkat dan bermakna.
Tim Merah Putih juga berhasil meraih award social media FGC 2022, dimana proses ini award ini diberikan bagi tim yang aktif menyuasraakan missi serta visi tim, merupakan bukti dari sebuah pembelajaran yang bagus dari sebuah tim yang mampu membuat branding team serta mensosialisasikan program yg dimiliki oleh team.
Tidak cukup dengan tiga award, TIm Merah putih juga kembali meraih SAFETY award atas kedisiplinannya dalam menjaga safety selama pertandingan yang berlangsung 3 hari dari tanggal 13- 16 oktober 2022.
Robot yang dibawa oleh team R2045 sangat unik dan hanya satu satunya yang mampu memasukan bola karbon dengan cara mengambil bola carbon disimoan dalam bukeet kemudian mengereknya setinggi 2,5 meter dan akhirnya melepas banyak bola carbon kedalam sink. Dengan Fitur ini Robot Tim Indonesia banyak dikunjungi dan dikagumi Tim lain, dan berulang kali mendapatkan apresiasi dari para pengunjung VIP, bahkan ada salah satu CEO papan atas, yg menajdi tamu VIP rela masuk dibelakang arena untuk menyaksikan bagaimana Robot DryoMatika (nama robot diambil dari Dryobalanops Arimatika beraksi, sementara teriakan “ Make the rain” yang menjadi satu aba aba dari para fans Indonesia di arena Robotik FGC di Geneva yang meminta Tim Indonesia untuk segera melakukan Dropping balls dari buket ke dalam Sink, menjadi sedemikian popular diantara jury, referee dan volunteer serta peserta lainnya. . Kehebohan menggelegar ketika Bola bola carbon berjatuhan dari buket robot DryoMatika yang bagai hujan yang turun dari langit masuk ke sink. Tepuk tangan bahagia menggema dari semua tim kawan maupun lawan dan dari penonton yang ada diarena.
Secara overall Robot tim Indonesia memiliki performa sangat bagus dengan 9 kali menang dan 3 kali kalah, berhasil masuk di delapan besar selama dua hari pertama sebelum akhirnya turun ke peringkat ke 22 karena tim lawan tak mau bekerja sama dalam membuat score carbon yg tinggi. Rata rata skor carbon tim indonesia menjadi turun. Namun masih berada di peringkat 22 maka Tim Indonesia berhak masuk dan main di babak Play off.
Di babak ini Tim Indonesia mendapatkan satu alliance dengan Peru, Cabo Verde dan Kuwait. Sadar bahwa Tim Cabo Verde dan Kuwait robotnya masih banyak masalah, maka beban untuk menang ada pada pihak Robot Indonesia dan Peru. Meski robot Indonesia berhasil bermain sesuai dengan arahan namun peringkat aliance ini jatuh ketika peru yang berhasil naik ke bar tertinggi namun bola indikator yang merupakan syarat penilaian terjatuh, sehingga seluruh nilai hanya diambil dari peraihan Tim Indonesia. Aliansi ini akhirnya harus puas berada di kelompok ke enam. Sedikit berada diatas aliansi tim Israel, Kazakhtan dan Pakistan.
Tim tuan rumah akhirnya keluar sebagai Aliansi pemenang bersama dengan Tim Belize, Botswana dan lithuania.