Sejarah Perkembangan

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah melaksanakan upaya-upaya pengisian cita-cita kemerdekaan yaitu masyarakat adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin. Yang pelaksanaannya antara lain adalah melalui pembangunan bidang olahraga dan pengembangan kreativitas pemuda Indonesia.

Bahwa sesungguhnya pembangunan olahraga dan kreativitas pemuda di Indonesia adalah perwujudan kehendak dan keinginan untuk membina jiwa dan raga yang sehat serta membentuk manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Bahwa jiwa dan raga sehat dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara di segala bidang dan wajar apabila setiap jenis kegiatan olahraga memerlukan pembinaan secara berjenjang berkesinambungan dalam rangka peningkatan mutu dan prestasi olahraga nasional.

Bahwa komunitas permainan video games di Indonesia sudah berkembang dan mencetak prestasi bagi negara Indonesia sejak tahun 2000. Pergeseran paradigma permainan video games menjadi sebuah disiplin olahraga dengan istilah “Esports” sudah terjadi di berbagai belahan dunia sejak tahun 2008 namun Indonesia belum menyikapinya dengan serius.

Bahwa dengan menyadari sedalam-dalamnya akan hal tersebut diatas, maka dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan luhur untuk mengabdikan diri kepada Bangsa dan Negara, maka beberapa tokoh komunitas dan penggiat Esports di Indonesia yang terdiri atas nama :

  1. Eddy Lim
  2. Richard Permana
  3. Prana Adisapoetra
  4. Erwin Ignatius

bersepakat membentuk suatu induk organisasi cabang olahraga bernama Asosiasi Olahraga Elektronik Indonesia atau Indonesia Esports Association dengan nama singkatan resmi adalah IESPA pada tanggal 19 Desember 2012 yang kemudian disahkan dalam akte pendirian pada tanggal 1 April 2013 sebagai wadah tunggal dalam pembinaan dan perwujudan aspirasi, apresiasi, partisipasi, rekreasi dan prestasi komunitas penggiat Esports di Indonesia.

Bahwa kemudian demi mengupayakan pengesahan IESPA sebagai induk organisasi maka para pendiri mengajukan permohonan untuk berhimpun di FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyaraka Indonesia). Sebagai awalan, IESPA diterima sebagai anggota percobaan dengan terdapat kepengurusan minimal di 6 provinsi. Sebagai anggota percobaan, FORMI membantu IESPA untuk bergabung dengan International Esports Federation (IESF). Pada November 2013, IESPA diterima sebagai anggota pada General Meeting IESF di Bucharest, Romania.

Menurut UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional , Pasal 1 Ayat 25, berbunyi Induk Organisasi Cabang Olahraga adalah organisasi olahraga yang membina, mengembangkan, dan mengoordinasikan satu cabang/jenis olahraga atau gabungan organisasi cabang olahraga yang merupakan anggota federasi cabang olahraga internasional yang bersangkutan”.

Dengan telah bergabungnya sebagai anggota IESF maka IESPA sah secara hukum berdasarkan Undang-Undang sebagai Induk Organisasi Cabang Olahraga.

Tahun 2015, IESPA pertama kali mengirimkan kontingen timnas Esports pada ajang IESF Esports World Championship 2015 di Busan, Korea dan sampai dengan tahun 2019, sudah mengirimkan kontingen timnas Esports sebanyak 4x ke ajang tersebut.

Tahun 2016, pada gelaran event internasional The 6th TAFISA World Sport for All Games di Jakarta, IESPA, dibantu oleh Kemenpora dan JATGOC (Jakarta Tafisa Games Organizing Committee) berupaya melakukan bidding untuk menjadi tuan rumah IESF Esports World Championship. Pada akhirnya Indonesia berhasil memenangkan bidding dan Esports dibawah binaan IESPA, menjadi cabang olahraga yang paling banyak mendatangkan peserta internasional, yaitu berjumlah 33 negara dengan total 400+ peserta & official.

Masih pada tahun 2016, IESPA mengirimkan kontingen timnas Esports pada ajang ASEAN Games for Esports (AGES) di Kuala Lumpur, Malaysia. Ajang ini merupakan pertama kalinya 7 asosiasi Esports negara-negara Asia Tenggara berkumpul sekaligus menjadi cikal bakal masuknya Esports sebagai cabang olahraga medali resmi di SEA Games.

Transisi Esports dari Olahraga Rekreasi menjadi Olahraga Prestasi terjadi pada tahun 2018, saat diumumkannya Esports bakal dipertandingkan pada Asian Games 2018 sebagai Demonstration Event. Pada Februari 2018, IESPA diterima sebagai anggota tetap Komite Olimpiade Indonesia (KOI) melalui Rapat Anggota KOI. Juga pada tahun yang sama, IESPA diterima sebagai anggota tetap Asia Esports Federation (AESF).

Pada ajang Esports Demonstration Event Asian Games 2018, IESPA bersama NOC Indonesia, INASGOC dan AESF secara bahu-membahu bekerjasama menyukseskan kegiatan tersebut. Pada ajang itulah tercatat sejarah bahwa Indonesia berhasil keluar sebagai runner-up dengan perolehan 1 medali emas dan 1 medali perak.

Tahun 2019, Esports akhirnya menjadi cabang olahraga resmi yang memperebutkan medali pada SEA Games Filipina 2019. Timnas Indonesia dibawah binaan IESPA berhasil mempersembahkan 2 medali perak yaitu di nomor Mobile Legends dan AOV. AESF sebagai federasi resmi yang diakui oleh Olympic Council of Asia berperan sebagai pengawas dan regulator pada ajang Esports SEA Games 2019. Hanya anggota AESF yang berhak mengirimkan atlet ke ajang Esports SEA Games dan Asian Games di masa mendatang.

Saat ini IESPA terus mengembangkan organisasi dan mempunyai 26 pengurus provinsi di seluruh Indonesia dan akan terus berkembang selanjutnya.